Minggu, 23 Januari 2011

PERBEDAAN PENINGKATAN KADAR IODIUM DALAM URIN ANTARA ANAK SEKOLAH DASAR YANG ASCARIASIS DAN TIDAK ASCARIASIS SETELAH PEMBERIAN KAPSUL IODIOL

Galuh Nita Prameswari
Latar Belakang: Salah satu upaya yang dilakukan pemerintah untuk pencegahan dan penanggulangan GAKI (Gangguan Akibat Kekurangan Iodium), yaitu dengan distribusi kapsul iodiol. Salah satu faktor yang dapat mengganggu penyerapan kapsul iodiol di dalam usus yaitu adanya infestasi cacing Ascaris lumbricoides. Kecamatan Pakis Kabupaten Magelang merupakan daerah endemis berat (TGR ≥30%). Prevalensi Ascariasis di daerah tersebut cukup tinggi, yaitu 47,5%. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan peningkatan kadar iodium dalam urin (UEI) antara anak Sekolah Dasar yang Ascariasis dan tidak Ascariasis setelah pemberian kapsul iodiol di Kecamatan Pakis Kabupaten Magelang.
Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan pretest-posttest design. Subyek dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok Ascariasis dan tidak Ascariasis, kemudian semua subyek diberi kapsul iodiol. Pengukuran kadar UEI dilakukan sebelum dan dua minggu setelah pemberian kapsul iodiol.   Uji statistik yang digunakan, yaitu independent samples t-test. 
Hasil penelitian: Rata-rata kadar iodium urin sebelum pemberian kapsul iodiol pada kelompok tidak Ascariasis lebih rendah (62,7 μg/L ± 47,5 μg/L) daripada kelompok Ascariasis (90,7 μg/L ± 55,1 μg/L). Namun setelah pemberian kapsul iodiol, rata-rata kadar iodium urin pada kelompok tidak Ascariasis menjadi lebih tinggi (469,8 μg/L ± 73,9 μg/L) daripada kelompok Ascariasis (437,6 μg/L ± 137,7 μg/L). Rata-rata peningkatan kadar UEI (selisih kadar UEI sebelum dan setelah pemberian kapsul iodiol) pada kelompok tidak Ascariasis lebih tinggi (407,1 μg/L ± 89,9 μg/L) daripada kelompok Ascariasis (346,9 µg/L ± 135,9 μg/L) dan perbedaan antara kedua kelompok adalah signifikan (p=0,036*).  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar