Minggu, 23 Januari 2011

PENGARUH PEMBERIAN ABON IKAN TERHADAP PERUBAHAN STATUS GIZI ANAK GIZI KURANG UMUR 24-59 BULAN (Studi di Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan)

Suriani Rauf
Latar belakang : Sebanyak 24,7% anak balita mengalami gizi kurang dan 6,3% mengalami gizi buruk diseluruh kabupaten dan kota di Indonesia. Kurangnya konsumsi makanan yang mengandung protein merupakan salah satu faktor yang menyebabkan terjadinya kekurangan gizi pada anak. Ikan merupakan sumber protein yang baik dan relatif murah sehingga dapat dijadikan sebagai alternatif penanggulangan gizi kurang. Salah satu bentuk olahan ikan adalah abon ikan.
Tujuan : Penelitian ini menganalisis pengaruh pemberian abon ikan terhadap perubahan status gizi anak gizi kurang umur 24-59 bulan
Metode : Penelitian Quasi Eksperiment  dilaksanakan pada 29 anak gizi kurang umur 24-59 bulan yang dibagi dalam dua kelompok. Kelompok I  (n=16 anak) mendapat abon ikan 15 g (5 g protein) per hari dan kelompok II (n=13 anak) mendapat abon 30 g (10 g protein) per hari sebagai makanan suplemen. Kelompok pembanding terdiri dari 23 anak yang tidak menerima suplementasi abon ikan. Abon ikan diberikan setiap hari selama tiga minggu. Sebelum intervensi semua anak mendapat mebendazol 400 mg dengan dosis tunggal. Tingkat kecukupan energi (TKE) dan tingkat kecukupan protein (TKP) anak dibandingkan dengan angka kecukupan energi dan protein (AKG) Indonesia Tahun 2004. Pengaruh pemberian abon ikan terhadap perubahan status gizi anak gizi kurang umur 24-59 bulan dianalisis secara   statistik  dengan menggunakan uji  Regresi  Berganda.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar